Minggu, 01 November 2009

Becak

Becak bermula dari ide seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang. Konon katanya nih karna saya belum hidup dimasa itu, becak itu cuma pemikiran iseng orang tersebut karena ingin sekali dapat mengajak istrinya yang cacat agar dapat turut berjalan-jalan menikmati indahnya pemandangan Kota Yokohama.

Kemudia orang tersebut mencoba menggambarkan rancangannya diselembar kertas yang menyerupai kereta kuda mini. Karena pikirnya hanya untuk 1 orang saja, tidak perlu ia menggunakan kuda untuk menariknya. Lalu, jadilah alat transportasi yang menyerupai kereta kuda bertenaga manusia yang diberi nama oleh orang Jepang pada masa itu dengan sebutan Jinrikisha.

Setelah beberapa tahun, Cina menjadikan Jinrikisha sebagai transportasi para bangsawan, lalu kemudian digunakan oleh masyarakat sepenuhnya dengan sebutan rickshaw.

Becak adalah skala kecil sarana transportasi di Indonesia, tetapi juga dikenal dengan berbagai nama lain seperti bikecab, cyclo, atau kendaraan beroda tiga. Becak, istilah ini digunakan lebih luas, dan sekarang jarang sekali kita dapat temui transportasi ini karena peredarannya telah ditarik. Di Cina dan di Jepang becak adalah kendaraan yang ditarik oleh manusia. Sedangkan di Indonesia, becak dikayuh. Jenis roda tiga yang dirancang untuk mengangkut penumpang di samping sopir digunakan untuk wilayah sumatra, sedangkan di jawa, penumpang becak ditempatkan didepan, sedangkan sang pengayuh dibelakang. Siklus becak banyak digunakan di kota-kota besar di seluruh dunia, namun yang paling umum di kota-kota Selatan, Tenggara dan Asia Timur.

Di ibu kota Jakarta, becak digantikan dengan bajaj, kemudian berevolusi menjadi kancil dan kembali ke bajaj lagi. Sedangkan di Sumatra, becak tidak lagi dikayuh atau di dayung, melainkan menggunakan mesin kendaraan bermotor (Becak Mesin).

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More